Cara ini saya peroleh dari sebuah
website berbahasa inggris dan menurut saya cara tersebut cukup gila untuk
diimplementasikan dan anti mainstream.
Biasanya beberapa blogger yang merupakan publisher google adsense menulis cara
mengoptimalkan pendapatan adsense dengan cara mengatur tampilan, memilih niche,
membuat iklan blending, mengoptimalkan SEO, penempatan iklan di bawah judul
atau di tengah post atau di akhir post, dan sebagainya. Saya juga melakukan
itu, tapi tulisan yang akan saya terjemahkan dengan kemampuan bahasa inggris
yang belepotan ini sungguh-sungguh gila. Anehnya, saya percaya dengan metodenya
tersebut. Buktinya websitenya masih jalan sampai sekarang. Mungkin saja
websitenya masih jalan karena masih bisa dia biayai dari hasil menguangkan blognya.
Atau mungkin karena dia rajin bekerja.
Katanya, buatlah design website
seadanya dan gak perlu bagus-bagus amat serta tonjolkan iklan yang ditampilkan.
Sangat bertentangan sekali dengan pendapat beberapa publisher yang mengatakan
(termasuk saya sendiri) bahwa sebaiknya iklan ditampilkan semenyatu mungkin
dengan konten. Tujuannya adalah agar membuat iklan dan konten terlihat menyatu.
Tapi dia malah menyarankan untuk menggunakan warna default dari google,
biru-hijau-hitam. Tapi cara ini masuk akal juga siy. Pengunjung akan melihat
bahwa iklan tersebut memang benar sebuah iklan.
Lanjutnya lagi, katanya adalah
buatlah post seadanya tidak perlu terlalu bagus dan terlalu lengkap. Tujuannya
agar pengunjung merasa bosan dan lebih tertarik dengan iklan dan mendapat
informasi yang dia butuhkan melalui iklan tersebut. Sebagai contoh, seorang
suami yang sedang bersama bayinya sementara ibunya ada keperluan keluar
mendapati bayinya tersebut terus-menerus menangis dan dia tidak tahu bagaimana
menanganinya. Akhirnya dia cari informasi melalui mesin pencarian. Pastinya
halaman yang dia kunjungi adalah yang tampil paling atas. Jika ternyata halaman
web tersebut tidak memberikan informasi yang cukup lengkap untuk dia dan ada
iklan "Tips Menangani Bayi yang Menangis" pastinya suami tadi akan
tertarik untuk mengunjungi iklan tersebut untuk mendapatkan informasi lebih
lengkap.
Anehnya, dengan semua kekacauan
yang disampaikan di atas, dia malah menyarankan untuk SEO agar rangking website
di mesin pencarian ada di jajaran atas. Salah satu metode SEO adalah bertukar
link dengan blog lain (walaupun ini bukan satu-satunya metode SEO). Masalahnya,
kalau kita membuat design website apa adanya, apa ada yang mau bertukar link?
Tapi dia memberikan solusi untuk masalah ini. Solusi yang dia sampaikan adalah
membuat backlink sendiri dengan membuat blog gratisan dan memasang link ke blog
utama dari blog gratisan tersebut. Alasan ini cukup masuk akal juga.
Dia menyampaikan pola pikir yang
gila dari sudut pandang pemilik website dan dari sudut pandang publisher yang
menginginkan penghasilan yang besar dari iklan yang dipasang di websitenya.
Nah, saran yang saya sampaikan di
muka mengenai design website yang apa adanya dia terapkan agar pengunjung tidak
betah berlama-lama dan meninggalkan website melalui iklan. Bandingkan dengan
design website yang keren yang mungkin akan membuat pengunjung malah mengagumi
design tersebut dan tidak tertarik dengan iklan yang tampil.
Itu dia cara gila yang saya
peroleh dari pendapat salah satu publisher. Bagaimana pun, seorang blogger
berhak menyediakan konten yang bermutu dan bermanfaat bagi siapa saja yang
membutuhkan. Walaupun ada tujuan menginginkan penghasilan yang besar dari iklan,
tapi sisi kualitas tetap harus diperhatikan.
No comments:
Post a Comment